Sepiak Belitong didirikan Bella Kartika Aprilia pada 2010 terhitung saat namanya masih Rumah Batik yang merupakan cikal bakal Sepiak Belitong menjadi salah satu tempat rujukan pencinta kain di Belitung saat ini. Tidak adanya budaya membantik di Belitung justru membuat Bella berani mengeksplorasi ide. Hingga saat ini, Sepiak memiliki puluhan motif batik salah satunya motif daun simpor, bunga keremunting (kemunting), kantong semar, dan sahang (lada) Belitong yang sudah terdaftar di Dirjen Kekayaan Hak Intelektual. 

Bella akhirnya mengembangkan berbagai bahan pewarna alami seperti daun ketapang, mangrove, daun jati, daun mangga,  dan kulit bawang bombay sebagai pewarna batik yang ia gunakan. Pengembangan tekstil ecoprint di tahun 2017 ini rupanya membawa keberuntungan. Pulau Belitung yang menjadi kawasan pengembangan wisata geopark membuat kain jenis ini menjadi salah satu geoproduk. Melalui produk-produk yang dihasilkan, Sepiak Belitong ikut mendukung Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (GBBI) yang bertujuan agar masyarakat Indonesia mencintai dan menggunakan karya anak bangsa, utamanya produk UMKM lokal.